Monday, September 16, 2024

Puisi: Tak kuasa Memilih Racun diantara Manusia

 Tak kuasa Memilih Racun diantara Manusia

Ada langkah yang tak lagi ringan,
di bawah langit yang selalu muram,
tak terhitung jejak yang pernah kukira benar,
namun terhapus bisikan yang tak pernah kupinta.

Di antara senyum yang samar,
ada tawa yang menusuk dalam diam.
Aku berusaha tetap berdiri,
namun bayangmu kerap menarikku pergi.

Seperti angin yang membawa debu,
kau datang dengan lembut, namun memudar segalanya.
Setiap kata, setiap sapa,
meredupkan cahayaku yang dulu terang.

Pernah ku kira ini tentang cinta,
tentang sahabat yang selalu ada,
namun entah sejak kapan,
tanganmu menjadi belenggu tanpa rantai.

Mimpi-mimpi kini tak lagi mengudara,
tergantung di tepi keraguan.
Keputusan yang pernah kupilih dengan bangga,
menjadi pertanyaan tanpa jawaban.

Dan kepercayaan diri yang pernah kukenakan seperti jubah,
berubah menjadi kain yang terurai perlahan.
Mungkin kau, seperti aku,
terluka dalam cerita yang tak terucap.

Namun di sini, di titik ini,
aku sadar: jalan kita tak lagi searah.
Kita tak bisa mengulang waktu,
tapi aku bisa memilih untuk melepaskan racun yang kau bawa.

Hidup ini milikku kembali,
tanpa jejakmu di setiap langkah.

ilustrasi puisi - feri sulianta

 

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
Dr. Feri Sulianta, S.T., M.T., MOS, MTA, CPC, CNNLP, CHA mengawali karir sebagai Chief Information Officer, saat ini ia mengajar di beberapa perguruan tinggi dan menggeluti peran sebagai life coach. Kegemarannya menulis membuatnya didapuk MURI(2016) sebagai penulis buku Teknologi Informasi terbanyak. LEPRID (2018) memberikan apresiasi sebagai Penulis dengan Kategori Buku Terbanyak, 19 kategori untuk 88 buku. Hingga kini Feri Sulianta sudah memublikasikan lebih dari 100 judul buku.