Dalam Empat Sang Jiwa
Di sudut terang, sang penghibur menari,
Mengejar angin, menantang arus tak bertepi,
Langkahnya penuh gairah, tak kenal lelah,
Namun sering lupa jalan pulang ke rumah.
Sang pejuang teriak di tengah gemuruh,
Mengalir seperti api, cepat meluruh,
Ia kuasa, membakar segala yang diam,
Namun kadang lupa, dunia tak hanya tentang menang.
Sang pemikir diam di pojok malam,
Menelusuri jejak-jejak sunyi dalam,
Ia peluk kata, ia rangkai makna,
Namun hatinya tenggelam di lautan rasa.
Sang penurut berlayar di lautan tenang,
Menghindari badai, menyusur arus senang,
Damai ia bawa, ketenangan ia beri,
Namun terlalu diam, mungkin tak pernah berdiri.
Empat wajah dalam satu jiwa,
Berpadu dalam nada yang berbeda,
Siapa yang sempurna di tengah gelora,
Hanya waktu yang tahu jawabnya.
Di antara bising dan diam,
Kita semua mencari keseimbangan dalam.
0 comments:
Post a Comment