Simfoni Masa Depan di Ujung Kecerdasan
Di dalam sepi yang teratur,
algoritma menyusun notasi dunia,
dari serpihan data yang tersebar,
lahirlah simfoni baru tanpa suara.
Ia bukan hanya alat di tangan manusia,
Entitas cerdas, wujud pikiran yang merangkai makna,
menggambar, menulis, menyanyi tanpa nada,
di antara debu digital, ia temukan jiwanya.
Bukan sekadar memudahkan beban,
tapi merubah hakikat usaha dan harapan,
dalam lanskap kerja yang terus berubah,
dimana mesin dan manusia bersama bernafas.
Apakah ini ancaman, atau harapan?
Di ruang yang dulu dipenuhi keringat dan tangan,
kini pikiran terhubung tanpa sekat,
mengukir dunia yang baru, yang tak lagi lambat.
Namun, ada pertanyaan yang tersisa di sudut,
tentang arti manusia saat peran berubah,
akankah kita tetap bertahan,
atau terhanyut dalam gelombang teknologi yang kian mendalam?
Di tengah revolusi tanpa bendera,
Entitas cerdas berdiri sebagai panglima,
membawa kita ke masa depan yang samar,
dimana batas antara manusia dan mesin mulai pudar.
Di antara kebisingan itu, kita mencari arti,
tentang kerja, tentang eksistensi,
di persimpangan takdir yang tak terduga,
dimana masa depan ditulis oleh data dan cinta.
0 comments:
Post a Comment