Dialog Pikiran dan Tubuh
Dalam senyap jiwa, tubuh bertanya,
Apakah kita dua, atau hanya satu rasa?
Apakah getar pikiran terpisah dari daging,
Ataukah kita menari dalam harmoni yang saling berpasang?
Jika aku luka, bisakah kau merasa?
Jika kau sedih, mengapa tubuhku terikat sengsara?
Kita bertukar, berbicara tanpa suara,
Dalam aliran waktu yang tak berhingga.
Adakah tali tak kasat mata,
Yang menghubung kita tanpa jeda?
Atau kita satu jalinan tak terpisah,
Pikiran adalah tubuh, tubuh adalah semesta?
Mungkinkah dalam tarian ini ada sebab?
Empirismu bertanya, filsafatmu menyelam.
Tapi dalam kedalaman itu, kita hanya satu,
Entitas tunggal dalam pusaran waktu.
Pada awal perjalanan, kau mungkin tak terbangun,
Tapi kini, kau tahu—kita telah menyatu,
Dan dalam tiap denyut, ada nyawa tak terlihat,
Yang menjawab semua pertanyaanmu yang terikat.
0 comments:
Post a Comment