Wednesday, September 25, 2024

Puisi: Emas dalam Butiran Bit

Emas dalam Butiran Bit

Di balik layar hening,
Menyelinap arus tak kasat mata,
Tiap bit yang kita tinggalkan,
Adalah butiran hitam yang membara.

Dari sepi menjadi suara,
Data menari dalam ruang hampa,
Mengalir, menggerakkan mesin-mesin,
Mengisi tangki-tangki tak terlihat.

Di jantung kota yang tak pernah tidur,
Energi baru merajut dunia,
Bukan lagi minyak yang mendidih,
Namun angka dan kode yang merangkai cerita.

Tiap klik, tiap sentuhan,
Adalah serpihan emas yang tersembunyi,
Mengubah peta, menggoyahkan fondasi,
Di era baru yang tak pernah terhenti.

Maka, genggamlah setiap bit yang kau gali,
Sebab di dalamnya, tersimpan kuasa,
Untuk mencipta, untuk menghancurkan,
Di dunia yang berputar dalam sunyinya data.


 

 

Makna Puisi: menggambarkan data sebagai kekuatan baru yang menggerakkan dunia, menggantikan peran minyak sebagai sumber energi utama. Melalui metafora dan gambaran implisit, puisi ini menunjukkan bagaimana data yang terkumpul dari setiap tindakan digital kita, seperti klik atau sentuhan, menjadi bahan bakar tak kasat mata yang mengubah dunia, membentuk keputusan, dan menciptakan inovasi. Setiap "bit" atau butiran data memiliki nilai yang tak terhingga, menyimpan potensi besar untuk membangun atau meruntuhkan dalam era digital yang terus berkembang.

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
Dr. Feri Sulianta, S.T., M.T., MOS, MTA, CPC, CNNLP, CHA mengawali karir sebagai Chief Information Officer, saat ini ia mengajar di beberapa perguruan tinggi dan menggeluti peran sebagai life coach. Kegemarannya menulis membuatnya didapuk MURI(2016) sebagai penulis buku Teknologi Informasi terbanyak. LEPRID (2018) memberikan apresiasi sebagai Penulis dengan Kategori Buku Terbanyak, 19 kategori untuk 88 buku. Hingga kini Feri Sulianta sudah memublikasikan lebih dari 100 judul buku.