Emas dalam Butiran Bit
Di balik layar hening,
Menyelinap arus tak kasat mata,
Tiap bit yang kita tinggalkan,
Adalah butiran hitam yang membara.
Dari sepi menjadi suara,
Data menari dalam ruang hampa,
Mengalir, menggerakkan mesin-mesin,
Mengisi tangki-tangki tak terlihat.
Di jantung kota yang tak pernah tidur,
Energi baru merajut dunia,
Bukan lagi minyak yang mendidih,
Namun angka dan kode yang merangkai cerita.
Tiap klik, tiap sentuhan,
Adalah serpihan emas yang tersembunyi,
Mengubah peta, menggoyahkan fondasi,
Di era baru yang tak pernah terhenti.
Maka, genggamlah setiap bit yang kau gali,
Sebab di dalamnya, tersimpan kuasa,
Untuk mencipta, untuk menghancurkan,
Di dunia yang berputar dalam sunyinya data.
Makna Puisi: menggambarkan data sebagai kekuatan baru yang menggerakkan dunia, menggantikan peran minyak sebagai sumber energi utama. Melalui metafora dan gambaran implisit, puisi ini menunjukkan bagaimana data yang terkumpul dari setiap tindakan digital kita, seperti klik atau sentuhan, menjadi bahan bakar tak kasat mata yang mengubah dunia, membentuk keputusan, dan menciptakan inovasi. Setiap "bit" atau butiran data memiliki nilai yang tak terhingga, menyimpan potensi besar untuk membangun atau meruntuhkan dalam era digital yang terus berkembang.
0 comments:
Post a Comment