Thursday, September 26, 2024

Puisi: Mata-mata di Balik Layar

Mata-mata di Balik Layar

Ada mata tak kasat,
Mengintai dalam diam,
Di balik senyum seram,
Tersimpan niat yang kelam.

Jejakmu direkam lembut,
Tak tercium, tak terasa,
Dalam tiap langkah digital,
Terbuka rahasia yang berharga.

Seperti angin yang menyusup,
Menyentuh tanpa permisi,
Ia tak memilih korban,
Semua adalah target pasti.

Namun kau tak pernah tahu,
Karena ia datang tanpa bunyi,
Mata-mata di balik layar,
Selalu ada, selalu waspada.

Terkadang ia adalah kawan,
Terkadang ia musuh yang seram,
Di antara simbol-simbol manis,
Ada jebakan tanpa jiwa raga.

Jagalah dirimu selalu,
Dalam dunia baru yang penuh tipu daya,
Sebab mata-mata di balik layar,
Tak pernah tidur, tak pernah pergi.


 
 

Makna puisi: Puisi ini menggambarkan spyware sebagai ancaman tersembunyi yang mengintai dalam dunia digital, mengambil data pribadi tanpa disadari oleh korban. Seperti mata-mata di balik layar, spyware bekerja secara halus dan tanpa suara, menjebak pengguna dengan cara yang tidak terlihat. Meski tak terdeteksi, keberadaannya selalu mengancam, menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dalam menjaga keamanan digital.

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
Dr. Feri Sulianta, S.T., M.T., MOS, MTA, CPC, CNNLP, CHA mengawali karir sebagai Chief Information Officer, saat ini ia mengajar di beberapa perguruan tinggi dan menggeluti peran sebagai life coach. Kegemarannya menulis membuatnya didapuk MURI(2016) sebagai penulis buku Teknologi Informasi terbanyak. LEPRID (2018) memberikan apresiasi sebagai Penulis dengan Kategori Buku Terbanyak, 19 kategori untuk 88 buku. Hingga kini Feri Sulianta sudah memublikasikan lebih dari 100 judul buku.