Camel Case atau Gaya Sendiri?
Di dunia kode yang penuh misteri,
Camel case datang, coba hampiri,
Huruf kecil, huruf besar berganti,
Katanya, ini standar yang pasti.
"myVariable" katanya tepat,
Tapi si Budi malah berbuat.
"myvariable" tertulis rata,
Dengan huruf kecil semuanya.
Si Andi lebih kreatif lagi,
Huruf kapital di sana-sini,
"MYVariable" katanya keren,
Tapi kok jadi susah di-kenang?
Lalu Susi, oh si pintar Susi,
Pakai underscore tak tanggung-tanggung,
"my_variable_name" jadi panjang,
Seolah puisi, tapi malah membingungkan.
Di kantor pun jadi perdebatan,
Gaya siapa yang paling paten?
Camel case, Pascal, atau yang lain,
Semua merasa gaya paling keren.
Tapi yang lucu dari kisah ini,
Standar dibuat untuk harmoni,
Namun setiap coder, dengan hati,
Lebih suka gaya sendiri.
Kata si bos, "Sudahlah, kawan,
Yang penting kodenya jalan!"
Makna Puisi:
Puisi ini menggambarkan kebingungan yang dialami oleh para programmer dalam menentukan gaya penulisan kode yang tepat, khususnya dalam hal camel case. Meskipun ada standar penulisan yang dianjurkan, seperti camel case dan Pascal case, banyak programmer lebih memilih gaya mereka sendiri, yang sering kali memicu kebingungan dan perdebatan di antara rekan kerja. Pada akhirnya, humor dari situasi ini muncul ketika disadari bahwa yang paling penting adalah fungsionalitas program, bukan gaya penulisan yang digunakan.
0 comments:
Post a Comment