Tuesday, October 8, 2024

Puisi: Petualangan Si Hacker di Lorong Gelap

Petualangan Si Hacker di Lorong Gelap

Di sudut gelap si dunia maya,
Si hacker duduk, tersenyum ria,
Pintu rahasia terbuka lebar,
Barang murah? Ah, itu standar!

Jangan kaget lihat iklan seram,
Paspor palsu, es krim kelam.
Di lorong gelap si darkweb hitam,
Si hacker bergumam, “Mana yang lebih nyaman?”

VPN menyala, jadi pahlawan,
Tak takut di-cek oleh FBI-san.
Tapi jangan sampai kau salah tekan,
Beli UFO atau sapi terbang!

 



Puisi ini menggambarkan dunia darkweb dengan nada humor dan santai. Darkweb, yang sering dianggap misterius dan menakutkan, di sini dilihat dari sudut pandang seorang "hacker" yang mencoba menemukan kesenangan dalam tempat yang penuh dengan barang aneh dan ilegal. Makna tersembunyi dari puisi ini adalah bahwa meskipun darkweb penuh dengan misteri dan risiko, banyak orang yang menganggapnya sebagai tempat hiburan atau peluang, meskipun dengan cara yang mungkin berbahaya.

Catatan: 

Istilah "es krim kelam" bisa diartikan secara metaforis sebagai barang atau jasa yang ditawarkan di darkweb—sesuatu yang mungkin terlihat menarik (seperti es krim), tetapi dalam konteks "kelam," berarti ilegal, berbahaya, atau menyesatkan. Frasa tersebut mengindikasikan barang-barang aneh atau terlarang yang bisa ditemukan di sana, seperti paspor palsu atau barang-barang ilegal lainnya.

Frasa "beli UFO atau sapi terbang" dalam puisi itu adalah bentuk humor absurd yang menggambarkan betapa aneh dan tidak masuk akalnya barang-barang yang dapat ditemukan di darkweb. Darkweb terkenal karena menawarkan barang-barang ilegal atau aneh, dan frasa ini berfungsi sebagai lelucon hiperbolis—membayangkan seseorang bisa membeli sesuatu yang mustahil seperti UFO atau sapi yang bisa terbang, yang tentunya tidak nyata, tapi menambah elemen humor pada gambaran darkweb itu sendiri.

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
Dr. Feri Sulianta, S.T., M.T., MOS, MTA, CPC, CNNLP, CHA mengawali karir sebagai Chief Information Officer, saat ini ia mengajar di beberapa perguruan tinggi dan menggeluti peran sebagai life coach. Kegemarannya menulis membuatnya didapuk MURI(2016) sebagai penulis buku Teknologi Informasi terbanyak. LEPRID (2018) memberikan apresiasi sebagai Penulis dengan Kategori Buku Terbanyak, 19 kategori untuk 88 buku. Hingga kini Feri Sulianta sudah memublikasikan lebih dari 100 judul buku.