Sunday, October 13, 2024

Puisi: Selebgram di Panggung Maya

Selebgram di Panggung Maya

Di dunia maya dia gemerlap, penuh gaya,
Selfie di kafe mewah, tiap sorot bersinar ria.
Filter menari, pose tak pernah sia-sia,
Dengan caption bijak, katanya, "Jadi diri sendiri saja."

Follow dan like datang bertubi-tubi,
Padahal di balik layar, cuma ngemil di kursi.
Bikin konten tiap hari, tak ada jeda,
Demi endorse barang, dari lipstik hingga sepatu Prada.

Mobil mewah pinjaman, ngopi cuma segelas,
Semua tampak sempurna, ah, begini lah kelas.
Tapi di hati kecil, kadang terselip tanya,
“Kapan jadi nyata, bukan cuma drama maya?”

Tertawa sendiri, terus jalan seirama,
Toh yang penting followers, bukan soal lama.
Maka dia terus terbang, di langit maya,
Selebgram yang gemilang, penuh tipu-tipu nyata.

 


Makna Puisi:

Puisi ini menggambarkan kehidupan seorang selebgram yang terlihat gemerlap dan penuh gaya di dunia maya, tetapi di balik layar, kehidupannya jauh dari sempurna. Ada perbedaan antara citra yang ditampilkan di media sosial dengan kenyataan sehari-hari. Puisi ini juga menyentil budaya "pamer" dan obsesi terhadap popularitas, yang kadang-kadang jauh dari realitas kehidupan yang sebenarnya. Meski penuh canda, puisi ini menyimpan pesan tentang keaslian dan bagaimana media sosial sering kali memproyeksikan gambaran yang tidak nyata.

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
Dr. Feri Sulianta, S.T., M.T., MOS, MTA, CPC, CNNLP, CHA mengawali karir sebagai Chief Information Officer, saat ini ia mengajar di beberapa perguruan tinggi dan menggeluti peran sebagai life coach. Kegemarannya menulis membuatnya didapuk MURI(2016) sebagai penulis buku Teknologi Informasi terbanyak. LEPRID (2018) memberikan apresiasi sebagai Penulis dengan Kategori Buku Terbanyak, 19 kategori untuk 88 buku. Hingga kini Feri Sulianta sudah memublikasikan lebih dari 100 judul buku.