Dunia TikTok
Di TikTok kita nari tak kenal malu,
Lupa diri, wajah pun jadi lucu,
Tangan melambai, pinggang bergoyang,
Satu-dua swipe, semua ikut riang.
Challenge baru, tiap hari ada,
Bikin orang tua pun ikut gaya,
Lip sync lagu, ekspresi datar,
Siapa sangka, jadi viral sebentar?
Filter muka, bikin kocak parah,
Dari hidung lebar sampai telinga jengah,
Scroll terus, lupa makan malam,
Oh TikTok, engkau sihir yang dalam.
Ada yang joget, ada yang ngelawak,
Semua berlomba jadi yang paling beriak,
Di kolom komentar, tawa bersahutan,
TikTok, jejaring penuh warna dan godaan.
Makna Puisi: Puisi ini menggambarkan fenomena TikTok sebagai platform sosial yang penuh humor dan kesenangan, di mana orang-orang dari berbagai latar belakang ikut serta dalam tren, tantangan, dan filter yang lucu. Melalui ironi dan keceriaan, puisi ini menyindir bagaimana TikTok bisa membuat kita lupa waktu dan tenggelam dalam hiburan digital. TikTok juga ditampilkan sebagai media yang menghapus batas-batas, membuat siapa saja bisa menjadi bintang dalam momen singkat.
0 comments:
Post a Comment