Debugging Dini Hari
Kupikir mudah belajar koding,
Syntax Python, sederhana, tak membingungkan,
Tapi mengapa di layar tampak segalanya?
Eror merah muncul, bagai mimpi buruk tiba.
"Koma di mana?" tanya si compiler,
Kutambahkan koma, malah tambah liar!
If else kubaca bak puisi petang,
Tapi logikanya? Ya Tuhan, hilang!
Variabel kulupa beri nama,
Tapi jangan khawatir, aku sudah terbiasa.
"Coba lagi," kataku dengan mantap,
Sampai akhirnya tidur sambil laptop tetap menyala.
Jam tiga pagi, kopi tinggal sisa,
Di monitor, bug-bug kecil menari ria.
Sudah kuanggap mereka teman setia,
Selalu ada, meski tak pernah kuminta.
Jadi, kalau kau tanya sulitkah koding?
Mungkin tak sulit, kalau tak ada debugging.
Tapi entah kenapa, aku selalu kembali,
Walau terkadang harus tertawa sendiri.
Akhir kata: belajar koding, teman,
Sebuah seni, antara eror dan impian! 😄
Puisi ini menggambarkan pengalaman belajar pemrograman, khususnya tantangan yang sering dihadapi, seperti kesalahan sintaks (syntax errors) dan debugging di waktu-waktu larut malam. Meski pada awalnya tampak sederhana, proses pemrograman sering kali dipenuhi dengan kesalahan kecil yang harus diatasi, seperti lupa tanda baca atau logika yang rumit. Namun, di balik frustrasi tersebut, ada kepuasan tersendiri dan humor yang bisa ditemukan dalam setiap kesalahan. Akhirnya, puisi ini menunjukkan bahwa meskipun belajar koding penuh tantangan, ada daya tarik yang membuat seseorang terus kembali mencoba, bahkan sambil tertawa menghadapi kesulitan.
0 comments:
Post a Comment