Monday, October 14, 2024

Terbang, Bukan Tawon

Terbang, Bukan Tawon

Ada suara dengung di langit biru,
Melintasi awan, terbang tinggi penuh laku.
Tak punya sayap, tapi melayang indah,
Lewat jendela kamar, melewati genting rumah.

Kucingku heran, kepala miring mengintip,
Ada benda kecil melaju, bikin dia terpikir.
Bukan elang, bukan layangan di udara,
Ini makhluk terbang yang aneh tapi nyata.

Di taman sebelah, tetangga berbisik,
“Jangan-jangan itu pesawat plastik?”
Melaju pelan, kemudian cepat,
Berlari ke arah antena dengan nekat.

Aku tertawa sambil pegang alat,
Sembunyi di balik pagar, tetap semangat.
Tak perlu teriak, cukup satu tombol,
Benda itu naik, melesat tanpa kontrol.

Terbang lagi hari ini, besok lebih piawai,
Semoga kali ini tak menabrak tiang sampai rusak parah,
Benda kecil di langit, terus menari,
Menjelajahi dunia tanpa henti-henti.


 Makna Puisi: Puisi ini secara implisit menggambarkan keseruan dan ketegangan bermain dengan sebuah benda terbang yang bukan burung, namun mampu melayang di langit. Dengan humor ringan, puisi ini mengekspresikan bagaimana sesuatu yang sederhana, seperti drone, dapat menciptakan momen-momen lucu dan menantang dalam kehidupan sehari-hari. Terlepas dari kendali yang kadang sulit, tetap ada kenikmatan dan keingintahuan dalam melihat benda tersebut menjelajahi langit.

0 comments:

Post a Comment

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Me

My photo
Dr. Feri Sulianta, S.T., M.T., MOS, MTA, CPC, CNNLP, CHA mengawali karir sebagai Chief Information Officer, saat ini ia mengajar di beberapa perguruan tinggi dan menggeluti peran sebagai life coach. Kegemarannya menulis membuatnya didapuk MURI(2016) sebagai penulis buku Teknologi Informasi terbanyak. LEPRID (2018) memberikan apresiasi sebagai Penulis dengan Kategori Buku Terbanyak, 19 kategori untuk 88 buku. Hingga kini Feri Sulianta sudah memublikasikan lebih dari 100 judul buku.